Sabtu, 02 Mei 2020

Kodemimpi Perlu Di Pahami

Kodemimpi Perlu Di Pahami
Kodemimpi sejak berabad-abad yang lalu telah direkam dan mendata Kodemimpi oleh manusia pada saat itu. Salah satu kisah tentang Kodemimpi ini telah diceritakan oleh Lars (nama samaran) 36 tahun, dimana pada suatu malam saat Perang Dunia II ia yang merupakan seorang bangsa Indian dari suku Hopi sedang ingin tidur. Suku mereka jauh dari lulu lantak yang terjadi di Eropa dan selalu mendengar berita perkembangan berita perang tiap malam melalui radio.

Namun ketika Lars tertidur malam itu, semua yang didengarnya di radio menjadi nyata di mimpinya. Lars bermimpi tentang sebuah kota di Eropa. Kota itu terlihat seperti Paris, meskipun dia belum pernah ke sana. Ketika Lars berjalan berkeliling dilihatnya kota itu hancur karena bom. Dalam mimpinya sedang berada di Paris, namun terjadi serangan bom dalam mimpinya yang tempatnya seperti di lembah dekat tempat tinggalnya.

Lars telah lama tiada. Namun, Kodemimpi dan ratusan orang suku Hopi lainnya, terekam di arsip mimpi yang dikerjakan suku itu. Dan saat ini banyak terdapat aplikasi dalam android mauapun IOS sekarang yang dapat menghimpun mimpi-mimpi kita di saat tidur. Namun, apakah semua arsipan itu dapat memberikan kepada kita tentang arti mimpi? Dan siapa pula yang pertama kali memutuskan untuk mendata mimpi?

Baca Juga : Data Sedny Penting Bagi Pemain

Bahasan Mendata Kodemimpi


Setelah sekian lama manusia mempelajarinya, akhirnya seorang psikolog saraf bernama Patrick McNamara dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston, yang merupakan seorang penasehat di Dreamboard mengeluarkan sebuah ide. McNamara tertarik untuk menemukan pola - misalnya sosok atau obyek apa yang muncul di mimpi dan terkait dengan situasi khusus apa yang digunakan untuk membuat Kodemimpi. Jika kita punya cukup Kodemimpi, kita mungkin bisa mengetahui apakah mimpi kita bermakna sesuatu atau tidak.

Berbagai cara maupun upaya untuk menciptakan sebuah basis data tentang Kodemimpi adalah upaya yang direncanakan, ungkapnya. Dan dia berasumsi terobosan terkait itu bisa diraih dalam waktu dekat. McNamara menjelaskan bahwa saat ini belum ada ilmuan yang dapat memecahkan Kodemimpi dan berhasil diciptakan dan dia sangat aktif mengampanyekan bahwa saat ini tidak ada orang yang bisa menerjemahkan mimpi.

Salah satu masalah yang ditemukan dalam menganalisa Kodemimpi adalah, peneliti harus bergantung pada deskripsi yang diberikan subyek kepada mereka - yang tentunya tidak selalu akurat dan lengkap. Tentu saja, ini juga karena tidak sedikit orang yang gampang bercerita tentang mimpi mereka yang paling intim atau mengerikan.

Namun, kita mungkin tidak selalu harus terus menunggu orang-orang untuk menceritakan mimpi mereka. Sekelompok peneliti dari Universitas Tokyo mengungkapkan sedang menciptakan mesin algoritma yang bisa dilatih untuk mengaitkan pola tertentu di otak dengan gambar tertentu. Sistem ini dibuat agar bisa menebak apa yang dimimpikan orang dengan memonitor otak mereka pada malam hari.

Ide bahwa mimpi bisa mulai dibuat Kodemimpi ini, membuat banyak pihak bersemangat. Mungkin karena banyak yang percaya bahwa mimpi adalah jendela dari perasaan dan hasrat terdalam manusia. Mudah-mudahan segala Arti Mimpi ataupun hal-hal yang berkaitan dengan mimpi kita dapat terpecakan apa sebenarnya Kodemimpi yang kita alami selama bermimpi.